TARBOL.ASIA - Di balik gemerlap bursa transfer musim panas, ada sebuah kisah yang tak banyak diketahui, sebuah narasi yang ditulis ulang oleh seorang pemuda Jerman berusia 22 tahun bernama Florian Wirtz. Dia bukan sekadar talenta biasa; dia adalah maestro di lini tengah Bayer Leverkusen, dengan torehan 16 gol dan 15 assist dari 45 pertandingan musim ini di bawah asuhan Xabi Alonso. Tak heran, klub-klub elite Eropa pun berbondong-bondong mengincarnya.
Manchester City sempat berada di barisan terdepan, bahkan santer dikabarkan Wirtz telah memberikan "lampu hijau" kepada Vincent Kompany yang kini melatih Bayern Munchen. Namun, kisah ini mengambil tikungan tajam yang tak terduga. Sebuah pertemuan rahasia dengan perwakilan Liverpool mengubah segalanya.
Pilihan Hati Florian Wirtz: Anfield Memanggil
Dalam sebuah pertemuan tertutup di lokasi yang dirahasiakan, Wirtz dan timnya berdiskusi intens dengan utusan dari Anfield. Detail pembicaraan itu memang tidak terungkap, namun momen tersebut dikabarkan menjadi titik balik penentu.
Ketika ia melangkah keluar dari ruangan itu, masa depannya telah ditentukan. Pembicaraan tentang Bayern lenyap, pertimbangan tentang janji Manchester City pun sirna. Wirtz telah memilih: Liverpool.
Bahkan, lebih dari sekadar memilih. Florian Wirtz dikabarkan telah menyampaikan langsung kepada manajemen Bayern bahwa ia tidak akan bergabung. Ia ingin mengenakan seragam merah kebanggaan Anfield. Ia ingin bermain di hadapan sorak-sorai Kopites. Ia ingin menjadi bagian dari proyek ambisius di bawah pelatih baru, Arne Slot.
Rumornya, ia bahkan sudah mulai mencari rumah di Liverpool, sebuah indikasi kuat yang jauh melampaui pernyataan resmi apa pun.
Liverpool Pecahkan Rekor Transfer Termahal di Inggris
Di balik layar, Fenway Sports Group (FSG), pemilik Liverpool, telah menyiapkan segalanya. Mereka siap menggelontorkan dana fantastis £126 juta untuk menebus Wirtz. Angka ini bukan hanya mencetak sejarah baru bagi Liverpool, tetapi juga memecahkan rekor transfer termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.
Ya, ini lebih mahal dari Virgil van Dijk. Lebih tinggi dari Moises Caicedo. Bahkan, melampaui gabungan dua transfer pemain bintang dalam satu dekade terakhir. Sebuah investasi yang menunjukkan betapa besar kepercayaan Liverpool pada bakat muda ini.
Mengapa Wirtz Menolak Kemewahan dan Memilih Jalan Baru?
Pertanyaan besar yang muncul sekarang adalah: mengapa Wirtz memilih Liverpool?
Jawabannya mungkin tidak sesederhana deretan angka atau trofi. Bisa jadi, ini soal perasaan. Soal sebuah cerita. Soal klub yang sedang membangun sesuatu yang baru—dengan pelatih baru, visi yang segar, dan ruang bagi seorang seniman muda untuk mengukir warisannya sendiri.
Dan kini, Liverpool bersiap menyambutnya. Seorang anak muda dari Leverkusen yang memilih jalan yang berbeda. Bukan ke klub terkaya. Bukan ke klub terdekat dari rumah. Tetapi ke klub yang menawarkan lebih dari sekadar kemenangan: sebuah tempat untuk menjadi legenda.
Kisah ini belum selesai. Namun satu hal sudah pasti—bab selanjutnya akan ditulis di Anfield. Dan Florian Wirtz, sang "penulis" baru, sudah bersiap memulai kalimat pertamanya. Apakah Wirtz akan mampu memimpin Liverpool menuju era kejayaan baru? Hanya waktu yang akan menjawab.