TARBOL.ASIA - Patrick Kluivert tengah menghadapi tekanan besar setelah gagal mewujudkan mimpi Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026. Kekalahan pahit yang mengakhiri perjalanan Garuda di babak kualifikasi langsung memicu gelombang kekecewaan publik. Di media sosial, tagar #KluivertOut kini ramai disuarakan oleh para pendukung sebagai luapan kekesalan terhadap pelatih asal Belanda itu.
Kluivert, eks striker legendaris Barcelona, resmi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada awal tahun 2025. Kedatangannya disambut dengan harapan tinggi untuk melanjutkan perjuangan merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Harapan publik sempat membumbung tinggi ketika ia sukses membawa Timnas Indonesia melangkah ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Indonesia lolos setelah menorehkan kemenangan krusial atas Bahrain dan China. Namun, perjalanan manis itu harus terhenti secara dramatis. Kekalahan tipis 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, secara definitif mengakhiri mimpi Garuda di jalur menuju Piala Dunia 2026.
Dilema Kompensasi Kontrak Kluivert: Berapa yang Harus Dibayar PSSI?
Setelah kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia, posisi Kluivert kini berada di ujung tanduk dan tengah dievaluasi oleh PSSI. Pertanyaan besar yang muncul adalah: berapa estimasi biaya yang harus dikeluarkan PSSI apabila memutuskan untuk memutus kontrak sang pelatih lebih awal?
Kluivert diketahui menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama PSSI, yang berlaku hingga tahun 2026. Kesepakatan tersebut juga mencakup opsi perpanjangan dua tahun tambahan, yang akan diaktifkan jika performa Kluivert dinilai memuaskan.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi yang dirilis mengenai besaran nilai kontrak Kluivert bersama Timnas Indonesia. Hal ini membuat sulit untuk memperkirakan angka pasti kompensasi pemutusan kontraknya.
Namun, kasus sebelumnya yang melibatkan Kluivert dengan klub Turki, Adana Demirspor, dapat menjadi acuan gambaran. Pada Desember 2024, FIFA Tribunal memutuskan bahwa Adana Demirspor diwajibkan membayar €292.666 (sekitar Rp5,7 miliar) kepada Kluivert. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari gaji tertunggak sebesar €142.666 dan kompensasi pemutusan kontrak senilai €150.000.
Masa Depan Kluivert Akan Dibahas Tuntas di Rapat Exco PSSI
Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah rampung, dan PSSI kini bersiap untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, secara tegas menyatakan bahwa kinerja seluruh elemen tim, termasuk Patrick Kluivert, akan dibahas tuntas dalam rapat bersama Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Ya, kalau soal itu sekali lagi ya, soal Patrick Kluivert, saya kira nanti akan diputuskan dalam rapat Exco," ujar Sumardji.
Ia menambahkan, "Tapi ya, sekali lagi, saya akan sampaikan apa adanya di rapat Exco. Saya tidak akan tutup-tutupi mana yang baik, mana yang tidak baik. Semua akan saya sampaikan apa adanya."
Keputusan mengenai nasib Patrick Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia kini sepenuhnya berada di tangan PSSI, dengan risiko biaya kompensasi kontrak yang tidak sedikit mengintai di depan mata.