TARBOL.ASIA - Dunia sepak bola Italia kembali dikejutkan oleh gelombang penyelidikan terkait praktik judi online ilegal. Sebanyak 12 pemain yang merumput di Serie A dan satu pemain yang kini membela Leeds United tengah menjadi fokus otoritas dalam upaya membongkar jaringan penggunaan platform judi daring ilegal.
Sejumlah nama besar dalam kancah sepak bola Italia, termasuk Weston McKennie, Nicolo Zaniolo, dan Leandro Paredes, masuk dalam daftar pemain yang sedang dalam pemeriksaan intensif. Mereka diduga kuat terlibat dalam aktivitas perjudian melalui platform-platform ilegal.
Penyelidikan terbaru ini merupakan kelanjutan dari kasus serupa yang sebelumnya menjerat Nicolo Fagioli (Juventus) dan Sandro Tonali (Newcastle United). Keduanya telah menerima sanksi larangan bermain setelah terbukti melakukan perjudian, termasuk diyakini pada pertandingan sepak bola. Namun, dalam penyelidikan kali ini, belum ditemukan bukti konklusif yang menunjukkan bahwa para pemain yang diperiksa melakukan taruhan pada pertandingan sepak bola. Informasi krusial ini terungkap setelah analisis mendalam terhadap perangkat digital milik Fagioli dan Tonali.
Rentetan Nama Bintang dalam Pusaran Penyelidikan Judi Ilegal
Sejumlah media ternama Italia, seperti Corriere della Sera dan ANSA, telah mempublikasikan daftar pemain yang tengah dalam pengawasan ketat pihak berwenang. Mereka berasal dari berbagai klub elite Serie A dan satu nama dari Liga Primer Inggris. Beberapa nama penting yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Alessandro Florenzi (AC Milan), Mattia Perin (Juventus), Raoul Bellanova (Torino, sebelumnya Atalanta), serta Adames Hector Junior Firpo (Leeds United). Selain itu, Leandro Paredes (AS Roma) dan Angel Di Maria (Benfica, sebelumnya Juventus) juga disebut-sebut terlibat, meskipun keduanya saat ini tidak lagi bermain di Italia. Lebih jauh, penyelidikan ini bahkan menyeret seorang petenis profesional bernama Matteo Gigante. Aktivitas perjudian ilegal mereka diduga terjadi dalam rentang waktu antara Desember 2021 hingga Oktober 2023.
Ancaman Hukuman Ringan di Ranah Pidana, Potensi Sanksi Berat Menanti dari FIGC
Secara hukum pidana, konsekuensi bagi para pemain yang terbukti bersalah dalam kasus ini tergolong ringan. Mereka kemungkinan hanya akan diwajibkan membayar denda dengan nilai maksimal 250 euro (sekitar Rp4,3 juta). Akan tetapi, ancaman hukuman yang lebih signifikan berpotensi datang dari otoritas tertinggi sepak bola Italia, yaitu Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). FIGC memiliki wewenang untuk membuka penyelidikan independen jika ditemukan pelanggaran yang lebih berat terkait kode etik dan regulasi sepak bola. Kendati demikian, hingga saat ini, belum ada indikasi kuat yang mengarah pada keterlibatan para pemain dalam taruhan pertandingan sepak bola. Fakta inilah yang membuat kemungkinan sanksi larangan bermain yang berat menjadi relatif kecil.
Persis Kasus Zaniolo: Lolos dari Jeratan Sanksi Akibat Fokus Taruhan di Luar Sepak Bola
Menariknya, Nicolo Zaniolo sebelumnya juga pernah terseret dalam penyelidikan kasus serupa. Namun, ia berhasil menghindari hukuman dari FIGC karena tidak terbukti melakukan perjudian pada pertandingan sepak bola.
Kasus-kasus ini mengindikasikan bahwa motif para pemain dalam menggunakan platform judi ilegal cenderung tidak secara langsung berkaitan dengan sepak bola. Mereka disinyalir lebih banyak terlibat dalam permainan poker daring atau jenis taruhan lain yang tersedia di platform tersebut.
Pihak berwenang saat ini masih terus melakukan investigasi mendalam untuk memahami sepenuhnya skala pelanggaran yang terjadi. Fokus utama dalam penyelidikan ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ada pengaruh negatif terhadap integritas pertandingan sepak bola di Italia.
Pemain yang Diselidiki
Berikut ini beberapa nama yang tengah dalam penyelidikan: