Legenda AC Milan Kritik Keras: Italia Disebut Tak Berciri Sepak Bola Lagi, “Sekarang Mereka Semua Bermain Tenis!”

Sedang Trending 8 jam yang lalu

TARBOL.ASIA – Kritik pedas kembali menghantam sepak bola Italia setelah salah satu legenda AC Milan, Marco van Basten, menyampaikan penilaian tajam mengenai menurunnya kualitas permainan Gli Azzurri dalam beberapa tahun terakhir. Komentar tersebut muncul setelah rangkaian hasil buruk Italia di fase kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk kekalahan besar dari Norwegia yang memicu perdebatan luas di Eropa. Van Basten menilai bahwa Italia bukan hanya kehilangan identitas bertahannya, tetapi juga gagal mempertahankan karakter dasar yang selama puluhan tahun menjadi fondasi sepak bola mereka. Dalam pernyataannya, ia menyinggung bahwa permainan Italia saat ini tidak lagi mencerminkan kekuatan tradisional yang dikenal dunia, bahkan menyebut bahwa para pemainnya seperti “sedang bermain tenis” – metafora yang menggambarkan minimnya agresivitas, organisasi, dan orientasi sepak bola yang sejati. Kritik itu dipicu oleh dua kekalahan berat Italia dari Norwegia: 0–3 pada pertemuan pertama dan 1–4 pada laga berikutnya. Kekalahan tersebut dianggap sebagai representasi paling jelas dari kemunduran struktur permainan Italia, terutama dalam aspek pertahanan yang selama ini menjadi ciri khas mereka. Van Basten menilai bahwa ketidakmampuan Italia dalam menjaga kedisiplinan lini belakang dan buruknya koordinasi antar pemain menunjukkan masalah yang lebih dalam daripada sekadar inkonsistensi pertandingan. Menurutnya, pemain-pemain Italia saat ini tidak berada pada level kompetitif seperti generasi-generasi sebelumnya. Ia menganggap bahwa regenerasi timnas berjalan lambat dan metode pembinaan tidak lagi sejalan dengan perkembangan sepak bola modern. Permainan Italia yang lebih pasif, tidak kreatif, dan mudah ditekan menjadi alasan utama mengapa Van Basten menyebut mereka “tidak becus lagi”. Dalam pandangan Van Basten, masalah ini tidak hanya terjadi pada timnas, tetapi juga mencerminkan kondisi liga domestik yang dianggap kurang melahirkan talenta baru berkualitas tinggi. Ia menilai klub-klub Serie A tidak lagi menjadi pusat perkembangan pemain muda seperti era 90-an hingga awal 2000-an, di mana Italia menghasilkan bek-bek elit dunia dan penyerang yang mampu bersaing di level tertinggi. Pernyataan keras tersebut memancing banyak respons, terutama dari publik Italia yang merasa kritik Van Basten mencerminkan kegelisahan yang sama dirasakan para pendukung dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, analis sepak bola Italia menyebut bahwa komentar tersebut harus dilihat sebagai bentuk dorongan agar federasi merombak total sistem pembinaan, strategi taktik, dan perencanaan jangka panjang mereka. Meski kontroversial, kritik Marco van Basten memaksa dunia melihat bahwa Italia, yang pernah menjadi kiblat sepak bola defensif dunia, kini tengah berada dalam fase transisi yang sulit. Perdebatan mengenai apakah Italia mampu kembali ke identitas mereka sebagai tim tangguh menjadi tema besar di kalangan pengamat. Dengan dua kekalahan telak, performa tak konsisten, dan kritik pedas dari legenda sepak bola, masa depan Italia kini menjadi sorotan. Dan bagi Van Basten, perubahan hanya bisa terjadi jika Italia kembali fokus pada inti permainan mereka — bukan “bermain tenis”. Tarbol.asia akan terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai situasi timnas Italia.

Artikel Terkait