Lamine Yamal Diterpa Kontroversi dan Penurunan Performa, Barcelona Mulai Bertindak

Sedang Trending 8 jam yang lalu

Tarbol.asia - Bulan Oktober 2025 menjadi masa sulit bagi wonderkid Barcelona, Lamine Yamal. Dalam beberapa pekan terakhir, pemain berusia 18 tahun itu bukan hanya gagal menunjukkan performa terbaiknya di lapangan, tapi juga terseret dalam sejumlah kontroversi yang membuat reputasinya menurun tajam di mata publik Spanyol.

Sumber dari media lokal melaporkan bahwa Yamal mendapat teguran langsung dari pihak klub setelah komentarnya yang menyindir Real Madrid beredar luas di media sosial. Dalam sebuah sesi promosi, Yamal dengan nada santai menyebut bahwa Madrid “selalu menang dengan cara licik.” Ucapan itu kemudian viral dan memicu reaksi keras dari para pendukung Los Blancos, bahkan dari beberapa pemain yang merasa tersinggung.

Barcelona disebut langsung mengambil langkah cepat dengan membatalkan agenda sponsor yang melibatkan Yamal, serta mengurangi aktivitas medianya untuk sementara waktu. Klub ingin melindungi citra pemain muda mereka agar fokus kembali ke performa di lapangan, terlebih setelah penampilannya menurun sejak awal bulan.

Secara statistik, Yamal hanya tampil total 319 menit sepanjang Oktober tanpa satu pun kontribusi gol atau assist. Ia juga dikabarkan sempat mengalami cedera ringan yang membuat kondisi fisiknya menurun. Tekanan besar dari publik dan ekspektasi yang tinggi tampak memengaruhi kepercayaan dirinya.

Dalam konteks analisa permainan, penurunan performa ini terlihat dari kecenderungan Yamal kehilangan ritme saat bermain melawan tim besar. Ia lebih sering bermain aman ketimbang berani melakukan penetrasi seperti biasanya. Banyak pengamat menilai, faktor mental kini menjadi tantangan utama bagi Yamal di usia yang masih muda.

Dari sisi prediksi bola, Tarbol.asia memandang bahwa Yamal masih punya peluang besar untuk kembali ke jalur terbaiknya jika mampu memanfaatkan jeda internasional mendatang untuk memulihkan diri. Barcelona pun diperkirakan akan menyiapkan strategi baru untuk melindungi sang pemain dari tekanan media dan sorotan publik berlebihan.

Yamal jelas masih memiliki potensi luar biasa, namun kisah di bulan Oktober ini menjadi pengingat bahwa perjalanan menuju puncak tidak selalu mudah. Kini tinggal bagaimana ia bangkit dan menjawab semua kritik dengan performa di lapangan.

Artikel Terkait