TARBOL.ASIA – Nama John Herdman kembali ramai diperbincangkan sebagai kandidat kuat untuk menukangi Timnas Indonesia setelah kekosongan posisi pelatih kepala menyusul perpisahan dengan Patrick Kluivert. Pelatih asal Inggris ini memiliki sejarah kepelatihan yang panjang di level internasional, dengan pengalaman signifikan di beberapa tim nasional sejak awal 2000-an.
Herdman memulai karier kepelatihannya di sepak bola internasional dengan menangani tim putri Selandia Baru pada 2006 hingga 2011. Di bawah asuhannya, Selandia Baru tampil di Piala Dunia Wanita FIFA 2007 dan 2011 serta lolos ke Olimpiade Beijing 2008, menunjukkan kapasitasnya membawa tim ke panggung besar.
Kariernya semakin menanjak ketika ia hijrah ke Kanada pada 2011 untuk memimpin tim putri, kemudian melanjutkan perannya sebagai pelatih Timnas Putra Kanada hingga 2023. Bersama skuad putra, Herdman mencetak pencapaian bersejarah dengan membawa Kanada lolos ke FIFA World Cup 2022 setelah penantian lebih dari tiga dekade. Di bawah kepemimpinannya, Kanada juga mengalami kenaikan signifikan dalam ranking FIFA, memperlihatkan dampak progresif dari strategi taktis dan pembangunan tim yang ia terapkan.
Setelah itu, Herdman sempat menangani klub Toronto FC di Major League Soccer (MLS) dari 2023 hingga akhir 2024 sebelum mengundurkan diri. Dalam periode ini, ia juga menghadapi tantangan manajerial yang memperkaya pengalaman klub dan taktiknya.
Selain prestasi di lapangan, Herdman dikenal karena pendekatan kepelatihan yang berfokus pada pengembangan budaya tim, komunikasi efektif, dan pengintegrasian pemain muda ke dalam struktur tim besar. Pendekatan ini dianggap cocok bagi tim nasional yang sedang membangun fondasi kompetitif jangka panjang seperti Indonesia.
Belakangan, media asing dan lokal mengonfirmasi bahwa John Herdman telah dihubungi oleh federasi PSSI dan dikabarkan melakukan sesi wawancara dengan tim pencari pelatih pada akhir November 2025. Rumor ini diperkuat oleh laporan yang menyebut bahwa ia menolak tawaran dari negara lain, termasuk Jamaika dan Honduras, untuk tetap fokus pada peluang di Asia Tenggara.
Meski belum ada pengumuman resmi dari PSSI, calon manajer ini dipandang sebagai kandidat yang kuat karena rekam jejaknya dalam:
-
Mengembangkan struktur tim nasional dari bawah ke atas, termasuk tingkat junior dan senior, sehingga menciptakan kontinuitas performa.
-
Keberhasilan mengangkat status sepak bola Kanada di kompetisi internasional melalui taktik adaptif dan leadership yang kuat.
-
Kemampuan memadukan disiplin taktik dengan motivasi pemain di berbagai level kompetisi.
John Herdman saat ini berusia 50 tahun dan belum kembali mengambil peran kepelatihan penuh sejak meninggalkan Toronto FC pada November 2024. Kontribusi uniknya dalam sepak bola internasional dan metodologi kepelatihan memberi gambaran bahwa ia bukan hanya nama besar di kancah internasional, tetapi juga pilihan strategis untuk membimbing masa depan Garuda.
Tarbol.asia akan terus memantau perkembangan resmi keputusan PSSI dan proses negosiasi kontrak, serta potensi dampak penunjukan Herdman terhadap performa Timnas Indonesia di turnamen-turnamen berikutnya.
4 jam yang lalu