2 bulan yang lalu
Sepak bola Uzbekistan muncul sebagai kekuatan yang patut diakui, dengan rencana matang dan struktur yang terorganisir dengan baik di semua level, dari senior hingga kategori usia. Ini menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia untuk memperkuat fondasi sepak bola dari level grassroots.
Uzbekistan telah melakukan revolusi yang signifikan dalam sepak bola, terutama setelah Presiden Uzbekistan, Shavkat Miromonovich Mirziyoyev, mengubah sekolah sepak bola menjadi akademi sepak bola pada April 2023. Mereka belajar banyak dari pengalaman negara-negara seperti Jepang dan Kroasia, dengan memperbanyak kompetisi sepak bola di tingkat masyarakat, termasuk anak-anak dan pra-sekolah.
Taufik Jursal, seorang penggiat sepak bola usia dini, menekankan pentingnya menjaga dan mengembangkan momentum keberhasilan sepak bola Indonesia dari level grassroots. Ini melibatkan program kompetisi berjenjang dari U-13 hingga U-17 di tingkat provinsi dan desa, untuk menciptakan database pemain sepak bola muda yang kuat.
Sementara itu, Uzbekistan memiliki piramida kompetisi yang terstruktur dengan baik, mulai dari Super League hingga Regional Championship yang mempertandingkan tim U-16. Mereka juga memiliki sistem kompetisi berjenjang sejak usia muda, dengan liga untuk pesepak bola U-16, U-19, dan U-21, yang membantu menciptakan stok pemain muda yang berkualitas.
Hasilnya terlihat dari keberhasilan Timnas Uzbekistan U-23 di Piala Asia U-23, dengan pemain-pemain muda berbakat yang juga menjalani karier di klub-klub Eropa. Liga Uzbekistan, Superliga, juga diakui sebagai salah satu kompetisi bergengsi di Asia.
Dengan mengikuti jejak Uzbekistan dalam mengembangkan sepak bola dari level grassroots dan memiliki sistem kompetisi berjenjang sejak usia muda, sepak bola Indonesia bisa memperkuat posisinya di pentas internasional. Langkah-langkah ini akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mencapai kesuksesan di level senior dan mewujudkan impian berlaga di kompetisi-kompetisi bergengsi seperti Olimpiade Paris.
